Seorang guru harus bisa menguasai berbagai macam
teknik praktis pengajaran EYL dengan
tujuan agar bisa menyenangkan peserta didik dalam belajar.
Tujuan pembelajaran teknik praktis pengajaran ini antara
lain :
1. Memberi contoh
beberapa teknis mengajar bahasa inggris untuk anak
2. Menjelaskan beberapa
cara untuk melatih bahasa lisan anak
3. Memilih teknik
mengajar yang tepat untuk pembelajaran tertentu.
Macam-macam teknik
mengajar EYL di kelas :
1. Listen and Repeat
Teknik listen and repeat dapat dilaksanakan dalam
pembelajaran menyimak, berbicara, maupun membaca.
Kegiatan listen dan repeat ini dapat dimulai dengan
meminta siswa menirukan ucapan kata kemudian menirukan frase dan selanjutnya
menirukan suatu kalimat sederhana misalnya
Orange – an orange –
there is an orange on the table.
Teacher : Listen and Repeat
it’s
a dog
Student : it’s a dog
Teacher : it’s a cat
Student : it’s a cat
2. Listen and Do
Contoh:
Teacher: "Stand up, please" (Siswa berdiri)
Teacher: "Sit down, now" (Siswa duduk)
Teacher: "Open your book!" (Siswa membuka bukunya)
Teacher: "Put your pencil under the book!
" (Siswa menaruh pensil di
bawah bukunya.)
Kegiatan ini merupakan aplikasi dari suatu metode pembelajaran
bahasa yang dikenal sebagai TPR (Total Physical Response). Guru melatih siswa untuk memahami
perintahnya dan siswa rnenunjukkan pemahamannya dengan cara rnelakukan apa yang
dikatakan oleh guru dengan benar.
3. Question and Answer
Teknik question and answer merupakan teknik
yang sangat dikenal di kelas manapun. Untuk tingkat awal, kegiatan dapat
dilakukan dengan guru mulai bertanya dan memberi contoh jawabannya. Kemudian
siswa menirukan, setelah itu guru bertanya, dan meminta siswa menjawab. Teknik
ini dapat diterapkan dalam pembelajaran menyimak dan berbicara. Sebelum
menjawab pertanyaan, siswa harus mendengarkan dan memahami pertanyaan tersebut.
Dalam teknik ini, dapat diterapkan struktur kalimat tertentu, misalnya kalimat
tanya dengan kosakata yang sudah dikenal.
Question: "Are
you .....
Dengan lagu Are you
sleeping?, guru dapat melatih kalimat tanya dengan jawaban Yes, I am atau
No, I'm not.
Contoh :
Question
|
Answer
|
Are you
sleeping ?
|
No,
I'm not.
|
Are you
sleeping ?
|
Yes, I am.
|
Are you cooking ?
|
No,
I'm not.
|
Are you cooking ?
|
Yes, I am.
|
Are you studying ?
|
No,
I'm not.
|
Are you studying ?
|
Yes, l
am.
|
4. Substitution
Dalam menerapkan teknik ini, guru menghilangkan salah
satu bagian kalimat dan meminta siswa untuk mengganti dengan kata lain yang
sejenis. Teknik substitution ini dapat diterapkan dalam pembelajaran
menyimak, berbicara, penambahan kosakata, dan tata bahasa. Untuk menerapkan
teknik ini, guru dapat menggunakan alat bantu berupa flashcards,flipcards,
poster, atau benda sesungguhnya (realia).
Salah satu hal pentirig yang perlu diingat oleh guru
bahwa dalam menerapkan teknik subtitation, guru ini merupakan drill yang
bersifat mekanis (mechanical drills).
Sedikit demi sedikit drill semacam ini dikurangi dan diganti dengan drill
yang bersifat koniunikatif agar pembelajaran dan pelatihan bahasa menjadi
lebih bermakna.
Contoh : It’s a Dog
Horse
Cat
Cow
5. Draw and Colour
Untuk siswa pemula, yaitu anak TK atau SD
kelas 1, kegiatan dapat ditambah dengan kegiatan menggambar dan mewarnai
setelah mereka mengenal beberapa kata, benda, dan warna, misalnya rabbit,
carrot, orange, dan green. Gambar yang diberikan dapat disesuaikan
dengan apa yang disenangi siswa atau apa yang dimiliki. Demikian pula tentang
warna disesuaikan dengan konteks atau kenyataan yang ada dalam dunia nyata.
Misalnya, Draw
a carrot. It s orange.
(Siswa menggambar dan mewarnai)
6. Listen
dan Identify
Guru dapat melatih siswa dua bunyi yang
hampir sama dengan cara yang menarik, misalnya dengan "minimal
pairs" untuk bunyi vowel dan konsonan tertentu.
Contoh
vowel:
(1) (2)
cat it
pen pan
Guru rnengucapkan cat, siswa
mengidentifikasi one, kalau guru mengucap
kan it siswa menyebut two. Hal itu dapat dilakukan beberapa kali agar siswa
menjadi biasa dan dapat membedakan dua bunyi vowel yang hampir sama.
Contoh konsonan
kan it siswa menyebut two. Hal itu dapat dilakukan beberapa kali agar siswa
menjadi biasa dan dapat membedakan dua bunyi vowel yang hampir sama.
Contoh konsonan
(1) (2)
pig big
coat goat
pig big
coat goat
Guru mengucapkan / phlg /, siswa
menyebut nomor "satu" (one), kalai guru mengucapkan/big/,
siswa mengatakan"dua" (two). Dalarn bahasa Inggris latihan
mengidentifikasi bunyi merupakan hal yang penting sebab ucapan yang berbeda
sedikit saja dapat bermakna lain.
7. See Differences
Melatih siswa melakukan observasi. untuk menemukan pcrsamaan
dan perbedaa dua benda atau gambar. Kegiatan semacam ini untuk melatih
ketelitian dan merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi siswa SD kelas rendah.
Kemudian untuk membuktikan hasil tugasnya, siswa diminta menuliskan temuannya.
Kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara berpasangan atau kelompok kecil da
siswa dapat saling membantu.
Contoh: Kegiatan mencari 5 perbedaan yang ada pada
gambar-gambar berikut. Guru dapat membantu dengan
pertanyaan:
How
many butterflies?
……………………………………………….
……………………………………………….
……………………………………………….
flower?
………………………………………………….
…………………………………………….
……………………………………………….
- Kegiatan Berpasangan (In-pair)
Kegiatan
yang dilakukan oleh siswa secara berpasangan atau berdua dapat melatih siswa
berinteraksi dan berkomunikasi. Kegiatan ini akan memicu siswa untuk
berinteraksi dan belajar menghargai pendapat orang lain.
Dalam
kegiatan yang dilakukan secara berpasangan, siswa berlatih sampai mereka
benar-benar siap untuk berinteraksi atau bertanya jawab tentang suatu hal.
Kegiatan berpasangan ini dapat berupa kegiatan question—answer atau
melengkapi kalimat atau memberi jawaban suatu masalah. Misalnya,
Student
A: May I use your pencil?
Student
B: No, I'm sorry.
I only have one.
9. Diskusi Kelompok
(Group Discussion)
Kegiatan
diskusi kelompok untuk melatih siswa agar saling menghargai teman, belajar
mendengarkan pendapat orang lain, dan mengemukakan pendapat kepada kelompok.
Dalam diskusi kelompok, topik dan tujuan kegiatan pembelajaran harus jelas.
Demikian pula instruksi yang jelas dan ada tanggung jawab yang akan diminta
dari siswa berupa hasil diskusi kelompok. Hasil diskusi akan dipresentasikan
atau dipajang di kelas agar dapat berbagi dengan anggota kelompok lain.
Perlu diingat, bahwa group discussion selalu
berangkat dari problem solving. Guru memberi problem pada
kelompok untuk didiskusikan dan dicari solusinya. Guru perlu memberi bimbingan
dan memerhatikan keterlibatan serta partisipasi siswa secara merata. Misalnya,
kelompok siswa diminta rnembuat akhir cerita berdasarkan fakta yang ada, atau
mengubah jalannya suatu peristiwa sesuai dengan daya imajinasi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar