Jumat, 27 Desember 2013

TEKNIK PRAKTIS PENGAJARAN EYL



 
Seorang guru harus bisa menguasai berbagai macam teknik  praktis pengajaran EYL dengan tujuan agar bisa menyenangkan peserta didik dalam belajar.
            Tujuan pembelajaran teknik praktis pengajaran ini antara lain :
1. Memberi contoh beberapa teknis mengajar bahasa inggris untuk anak
2. Menjelaskan beberapa cara untuk melatih bahasa lisan anak
3. Memilih teknik mengajar yang tepat untuk pembelajaran tertentu.
Macam-macam teknik mengajar EYL di kelas : 

1. Listen and Repeat
Teknik listen and repeat dapat dilaksanakan dalam pembelajaran menyimak, berbicara, maupun membaca.
Kegiatan listen dan repeat ini dapat dimulai dengan meminta siswa menirukan ucapan kata kemudian menirukan frase dan selanjutnya menirukan suatu kalimat sederhana misalnya
Orange – an orange – there is an orange on the table.
Teacher           : Listen and Repeat
                          it’s a dog
Student            : it’s a dog
Teacher           : it’s a cat
Student            : it’s a cat 

2. Listen and Do
Contoh:
Teacher:  "Stand up, please"  (Siswa berdiri)
Teacher:  "Sit down, now"  (Siswa duduk)
Teacher:  "Open your book!"  (Siswa membuka bukunya)
Teacher:  "Put your pencil under the book! "   (Siswa menaruh pensil di bawah bukunya.)
            Kegiatan ini merupakan aplikasi dari suatu metode pembelajaran bahasa yang dikenal sebagai TPR (Total Physical Response).  Guru melatih siswa untuk memahami perintahnya dan siswa rnenunjukkan pemahamannya dengan cara rnelakukan apa yang dikatakan oleh guru dengan benar.

3. Question and Answer
Teknik question and answer merupakan teknik yang sangat dikenal di kelas manapun. Untuk tingkat awal, kegiatan dapat dilakukan dengan guru mulai bertanya dan memberi contoh jawabannya. Kemudian siswa menirukan, setelah itu guru bertanya, dan meminta siswa menjawab. Teknik ini dapat diterapkan dalam pembelajaran menyimak dan berbicara. Sebelum menjawab pertanyaan, siswa harus mendengarkan dan memahami pertanyaan tersebut. Dalam teknik ini, dapat diterapkan struktur kalimat tertentu, misalnya kalimat tanya dengan kosakata yang sudah dikenal.
Question: "Are you .....
Dengan lagu Are you sleeping?, guru dapat melatih kalimat tanya dengan jawaban Yes, I am atau No, I'm not.
Contoh :
 Question
Answer
 Are you sleeping ?
 No, I'm not.
 Are you sleeping ?
 Yes, I am.
 Are you cooking ?
 No, I'm not.
 Are you cooking ?
 Yes, I am.
 Are you studying ?
 No, I'm not.
 Are you studying ?
 Yes, l am.

 4. Substitution
            Dalam menerapkan teknik ini, guru menghilangkan salah satu bagian kalimat dan meminta siswa untuk mengganti dengan kata lain yang sejenis. Teknik substitution ini dapat diterapkan dalam pembelajaran menyimak, berbicara, penambahan kosakata, dan tata bahasa. Untuk menerapkan teknik ini, guru dapat menggunakan alat bantu berupa flashcards,flipcards, poster, atau benda sesungguhnya (realia).
            Salah satu hal pentirig yang perlu diingat oleh guru bahwa dalam menerapkan teknik subtitation, guru ini merupakan drill yang bersifat mekanis  (mechanical drills). Sedikit demi sedikit drill semacam ini dikurangi dan diganti dengan drill yang bersifat koniunikatif agar pembelajaran dan pelatihan bahasa menjadi lebih bermakna.
Contoh : It’s a Dog
                        Horse
                        Cat
                        Cow

5. Draw and Colour
Untuk siswa pemula, yaitu anak TK atau SD kelas 1, kegiatan dapat ditambah dengan kegiatan menggambar dan mewarnai setelah mereka mengenal beberapa kata, benda, dan warna, misalnya rabbit, carrot, orange, dan green. Gambar yang diberikan dapat disesuaikan dengan apa yang disenangi siswa atau apa yang dimiliki. Demikian pula tentang warna disesuaikan dengan konteks atau kenyataan yang ada dalam dunia nyata.
Misalnya,  Draw a carrot. It s orange.
                          (Siswa menggambar dan mewarnai)
 

6.     Listen dan Identify
                        Guru dapat melatih siswa dua bunyi yang hampir sama dengan cara yang menarik, misalnya dengan "minimal pairs" untuk bunyi vowel dan konsonan tertentu.
            Contoh vowel:
            (1)                    (2)
            cat                   it
            pen                  pan
                        Guru rnengucapkan cat, siswa mengidentifikasi one, kalau guru mengucap
kan it siswa menyebut two. Hal itu dapat dilakukan beberapa kali agar siswa
menjadi biasa dan dapat membedakan dua bunyi vowel yang hampir sama.
Contoh konsonan
(1)                    (2)
pig                   big
coat                 goat
                        Guru mengucapkan / phlg /, siswa menyebut nomor "satu" (one), kalai guru mengucapkan/big/, siswa mengatakan"dua" (two). Dalarn bahasa Inggris latihan mengidentifikasi bunyi merupakan hal yang penting sebab ucapan yang berbeda sedikit saja dapat bermakna lain.
7. See Differences
            Melatih siswa melakukan observasi. untuk menemukan pcrsamaan dan perbedaa dua benda atau gambar. Kegiatan semacam ini untuk melatih ketelitian dan merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi siswa SD kelas rendah. Kemudian untuk membuktikan hasil tugasnya, siswa diminta menuliskan temuannya. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara berpasangan atau kelompok kecil da siswa dapat saling membantu.
            Contoh: Kegiatan mencari 5 perbedaan yang ada pada gambar-gambar          berikut. Guru dapat membantu dengan pertanyaan:
            How many butterflies?
            ……………………………………………….
            ……………………………………………….
            ……………………………………………….
            flower?
            ………………………………………………….
            …………………………………………….
            ……………………………………………….

  1. Kegiatan Berpasangan (In-pair)
            Kegiatan yang dilakukan oleh siswa secara berpasangan atau berdua dapat melatih siswa berinteraksi dan berkomunikasi. Kegiatan ini akan memicu siswa untuk berinteraksi dan belajar menghargai pendapat orang lain.
            Dalam kegiatan yang dilakukan secara berpasangan, siswa berlatih sampai mereka benar-benar siap untuk berinteraksi atau bertanya jawab tentang suatu hal. Kegiatan berpasangan ini dapat berupa kegiatan question—answer atau melengkapi kalimat atau memberi jawaban suatu masalah. Misalnya,
            Student A:    May I use your pencil?
            Student B:    No, I'm sorry.
                                  I only have one.

9. Diskusi Kelompok (Group Discussion)
            Kegiatan diskusi kelompok untuk melatih siswa agar saling menghargai teman, belajar mendengarkan pendapat orang lain, dan mengemukakan pendapat kepada kelompok. Dalam diskusi kelompok, topik dan tujuan kegiatan pembelajaran harus jelas. Demikian pula instruksi yang jelas dan ada tanggung jawab yang akan diminta dari siswa berupa hasil diskusi kelompok. Hasil diskusi akan dipresentasikan atau dipajang di kelas agar dapat berbagi dengan anggota kelompok lain.

Perlu diingat, bahwa group discussion selalu berangkat dari problem solving. Guru memberi problem pada kelompok untuk didiskusikan dan dicari solusinya. Guru perlu memberi bimbingan dan memerhatikan keterlibatan serta partisipasi siswa secara merata. Misalnya, kelompok siswa diminta rnembuat akhir cerita berdasarkan fakta yang ada, atau mengubah jalannya suatu peristiwa sesuai dengan daya imajinasi mereka.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar